Jumat, 25 Juni 2010

Hampir Ku Jatuh Cinta

Ceria ini ku dengar dari Sobatku, dan sengaja ku abadikan untuknya disini;

EDISI I
Ku rasakan getaran-getaran aneh saat ku duduk di kelas 5 SD. Aneh memang,, karena ku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Aku sendiri belum berani mengatakan itu cinta, cuma heran aja kenapa setiap saat dia selalu ada. Kayak lagu evitamala, "dimanapun ada bayanganmu,, kemanapun ada bayanganmu,, di setiap waktuku ada bayangmu,,, hehehe jadi mendramatisir gini yah,,, -,-". Alah anak kecil kok udah gini-gian sih, jadi malu nih hihihi,,. Aku selalu memikirkan teman sekelasku itu, meski sebenarnya aku tak mau.

Bermula dari perjodohan yang dikarang oleh temen-temenku sendiri, kemudian berubah menjadi cinta monyet. coklat, permen karet, bunga hingga jawaban soal-soal ujian aku terima darinya tanpa ku minta. Dan rasa canggungpun mulai ada. Aku tak lagi berani menyapanya, apalagi bertatap muka. Padahal semua yang ada disekitarku baik-baik saja. Guruku, temanku, ruang kelasku sedikitpun tak ada yang berubah, tapi tidak untukku dan dia. Aku sering merindukannya tapi aku tak pernah membahasakannya. Aku selalu ingin bertemu dengannya dan ku cari cara agar aku bisa lewat di depan rumahnya, tapi itu dulu. Hingga akhirnya, aku tak lagi pernah bertemu karena dia harus pergi jauh untuk melanjutkan studinya.

Sungguh malang nasibku, tapi tak apalah. Aku senang bisa mengenalnya dan pernah menjadikannya sebagai bagian dari masa laluku. Paling tidak, aku pernah belajar darinya bagaimana seharusnya menjaga rasa. Terima kasih sobat,,, jika suatu saat nanti kita harus bertemu lagi, aku harap kamu baik-baik saja, amien.

Edisi II
Pengalaman itu, sungguh memberikanku pelajaran agar aku tidak lagi terombang-ambingkan dengan parasaan yang telah menggangguku dan ku anggap aneh itu.

Setelah tamat SD, aku putuskan untuk sekolah di luar kampung halamanku. Aku ingin menimbah ilmu sebanyak-banyaknya agar aku bisa kembali lagi ke masyarakatku dengan lebih baik. Alhamdulillah, kelas I SMP dapat ku lalui dengan segudang prestasi hingga aku bisa terpilih sebagai bintang pelajar di sekolahku. Dari situ, aku mulai terkenal, bukan hanya dikalangan pelajar putri tapi namaku juga mulai harum di kalangan para pelajar putra. Padahal, jujur aja terpilihnya aku tuh karena ada unsur kebetulan lho,,,!! Gimana enggak??? orang neng mila yang biasa meraih penghargaan ini, harus sekolah di dua lembaga sekaligus, makanya dia nggak pernah ikut ekstra kurikuler di sekolahku. Coba bukan karena itu, pasti aku juga nggak bakal terpilih kok, hehehe. Selain itu, sebagian orang juga mengira bahwa aku adalah adik kepala sekolah. Padahal, jelas ini salah. Lawong yang adeknya kepala sekolahku tuh, si husniyah temen yang sering bareng ma aku, bukan aku, hiks-hiks,,,. Kasian banget kan aku??? tapi ada untungnya juga sih, jadi deket ma kepala sekolahku yang gagah itu, ckckckckc,,

Nah, tak lama setelah kejadian itu, Tiba-tiba aja ada surat yang melayang untukku, (cuit-cuit,,). Surat itu, berasal dari temen yang aku sendiri belum begitu mengenalnya. Hingga aku sadar bahwa ku pernah menjadi satu panitia pada acara expo di sekolahku. Yang ku tahu, dia berkulit putih, tinggi, paras wajahnya loncong, berhidung mancung, pintar dan yang paling heboh dia tuh kapten basket di sekolahku. Hahaha,,

Tapi, sungguh aku belum tertarik dengan ini, karena ku sudah bertekad untuk konsentrasi sekolah. Ku katakan, kalau aku lebih suka berteman dan menjalin persaudaraan dengannya. Awalnya,,, dia menolak tapi aku yakinkan dia bahwa "jika kita memang jodoh tak akan kemana".

Di SMA, kita sudah tidak satu sekolah lagi. Selama hampir 3 tahun, kita sempat lose contact. Dan baru ku tahu nomor HPnya dari sepupuku ketika aku diwisuda. Aku senang bisa kembali berbagi dengannya, dia ceritakan padaku semua mantan-mantannya.

Alhamdulillah saat ini, dia sekarang sedang sibuk mengurusi acara pernikahanya yang tinggal menghitung bulan. Berkali-kali ku ucapkan selamat kepadanya. Jika waktu itu, aku mengiyakanya mungkin sekarang aku akan sakit hati dan tidak terima. Tapi,, Allah berkehendak lain, Allah menjaga hubungan kita hanya sebagai saudara.

Beginilah Aku Saat Ini

Dua bulan ini,,,,
Aku merasa telah menjalankan hidupku dengan lebih baik tapi enggak juga..,
Aku merasa menemukan tempat yang lebih nyaman tapi banyak targetku yang ku tinggal..,
Aku tak lagi suka mengoleksi buku apalagi membacanya..,
Aku tak lagi suka intropeksi diri apalagi memperbaikinya..,
Aku tak lagi suka kuliah karena aku sudah tak tertarik lagi dengan ijazah..,
Aku mulai berbelot dari cita-citaku dan aku hampir melupakan jati diriku..,
Aku kehilangan tapi sedikitpun tak kurasakan..,
Aku,,,,,,,,,,,
Aku terkukung dalam kesenangan semuku,
Rutinitasku telah menjebakku,
Kebiasaanku telah membentuk diriku,
Ah,,,, kenapa aku begini???
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Aku tetap ingin bahagia tanpa merasa kehilangan apa-apa.

Lumayan Lama

Hampir berbulan-bulan aku nggak pernah cerita-cerita lagi disini karena ada satu kritik yang sempet membuatku down dan nggak lagi percaya diri untuk sekedar berkunjung ke blogku apalagi bercerita panjang lebar. Meskipun dulu aku sempat pernah punya tekad tuk menulis apa aja yang aku rasakan, tapi,,,, keinginan itu tiba-tiba pudar seperti kain yang terlalu lama terbakar oleh teriknya sinar matahari. Aku ingin perjalanan hidupku dapat terabadikan lewat tulisan sederhana ini, agar suatu saat nanti anak cucuku tau, siapakah aku?? (alah,, terlalu dramatis,,, hehehe).
Lama nggak nulis, ingin rasanya ku ceritakan semuanya tapi aku nggak tau harus mulai dari mana? Ehm,,, Biarlah ku mencukupkannya disini dulu dan akan ku sambung di lain waktu, sampai ku yakin bahwa aku benar-benar ingin mengungkap isi hatiku.