Jumat, 12 Maret 2010

Gara-gara HP

Sebenarnya sudah lumayan lama aku ditawarin HP baru, cuma aku selalu nolak dengan alasan, "aku masih lum pengen, lagi pula yang lama masih bagus kok ^_^"
Selalu saja aku yakinkan dia dengan kata2 itu, dan dia pun tidak lagi mengungkit-ungkit masalah HP lagi di depan Q. Pernah suatu hari, ketika dia berada di WTC surabaya, dia sudah hampir beli HP untukKu, tinggal nunggu jawaban iya aja tapi lagi-lagi aku nggak enak hati, sehingga aku ajukan syarat, aku mau beli tapi uangnya setengahan. Dia menolak persyaratanku coz dy ingin semuanya murni dari dia.
Aku pikir, HP bukan barang murah seperti batagor yang biasa aku beli di prenduan, ataupun bakso wujud, soto seno dan lalapan parto. Ni barang mahal yang harganya melebihi ratusan ribu.
Q jadi lepikiran nih. Q inget kata-kata ado, "tetap lebih baik mempunyai tangan di atas dari pada tangan di bawah". Orang kayak Qt nih, kapan bisa berbagi tuk orang lain??

Semalem aku sms-an ma Luna, dan beliau bilang mo ke surabaya pagi ni. Dengan pertimbangan yang cukup matang dan tanpa melukai pihak lain, akhirnya aku putuskan untuk minta tolong ma Luna tuk beli HP baru. Yang biasa ajalah, yang penting g' terlalu tebel, berkamera dan bisa buat ngenet. Itu aja,, SMS-pun Qt akhiri dengan persetujuan tuk beli HP nokia / sony dg budget 1,5 jt. setelah itu, Q tidur pulas banget.
Pagi harinya, aku coba katakan rencanaku semalam padanya. Pada orang yang selama ini pengen beli HP untukku. Dengan sangat hati2 aku utarakan maksud Q padanya lewat sms, aku mulai dengan menanyakan tipe2 HP coz dia kemarin dah lihat2 HP di WTC. Q berharap, dia tidak kecewa padaku, tapi ternyata aku salah. SALAH BESAR. Dia bener2 kecewa, terlihat dari beberapa smsx pada Q. Dia bilang dia lagi sensi dan tambah nggak krasan. Dia sudah sering kali bertanya padaku dan dia juga sudah lama menabung. Dia nggak cepet beli cz dia ingin aku sendiri yang milih sesuai keinginanku berapapun harganya. Dia juga bilang, klo dia ingin ngasi surprise di hari ULTAH Q nanti. Tapi Q sudah terlanjur mengambil keputusan ini. "sudahlah, klo gitu terserah ajalah,,, Q udah kecewa dan nggak nggak mau ngungkit2 masalah ini lagi"
Saat ini, aku bingung, sungguh bingung, tapi Q tetep pada pendirianku. Aku nggak ingin menyusahkannya. semoga, apa yang dia niatkan selama ini dicatat sebagai amal baik di akhirat, amien.

Tidak ada komentar: