Kamis, 11 Maret 2010

Kok Jadi Begini ya???

Kemarin waktu kumpul rabuan, dinda mengrim sms, yang isinya "dia merasa terkesan ketika liburan di rumah Q kemarin, dy juga pengen makan bubur lagi, trus satu lagi dy terus2an inget ma kata2 mbah buyut Q, agar Qt tidak bertengkar". Aneh memang, padahal dy sering maen ke rumah temen2 yg lain, mungkin karena lumayan lama kalii ye,,, jadinya serasa liburan banget, hehehe..
tapi hari ini kulihat dia agak sedikit lain, dy merebahkan diri diatas kasur sambil menutup matanya dengan sarung. sepertinya dia menangis, tapi Q nggak pasti, aku hanya bisa mengira2. Ehm,, jadi nggak enak hati nih, apa karena Q ya..??
Seingetku, tadi pagi Q sempet ngirim sms ma dia. Q katakan kepadanya, kalau akhir2 ni, kayaknya Q bakal sedikit puasa ngomong cz lagi tempra menta. Q sengaja sms kayak gitu karena seperti kata mbah Q, kita nggak boleh nyampek tengkaran. Anggep aja kayak saudara sendiri. Apalagi ortu Q, udah pada tahu ma dia.
Hhhheeeemm, tapi kayaknya,,, lain kali hal2 yang kayak gitu, nggak usah dibahasakan. Q mengirim sms di saat yg kurang tepat, saat dia sedang kecewa karena nggak bisa bertatap muka dengan p'syarif dan p'yon. Saat dia mulai lelah dengan semua tetek bengek yang harus dia kerjakan karena itu adalah tugas. Saat dia seharusnya menemukan teman curhat untuk berbagi namun aku malah terkesan ingin pergi.
ku yakinkan hatiku, bahwa yang telah aku katakan bukanlah solusi yang tepat, sehingga Q putuskan tuk mencabut kembali kata2 Q dan berbuat sewajarnya meskipun diluar sana burung2 tua sedang berkicau. Sama seperti perndapat vale sesuai dengan buku yang belum pernah dia baca cz baru akan terbit, entah kapan bahwa semakin tua umur seseorang maka intensitas tuk bergosip semakin sip, intensitas tuk iri semakin tinggi dan lain sebagainya..
Miciyu dinda, I will always pray to your success,, ^_^

Tidak ada komentar: