Jumat, 12 Februari 2010

Bintik Bulan Malam ini

Seharian ni aku lagi kepikiran banget ma temenku. aneh ya...!!! padahal, aku sering banget ketemu ma dia. entah mengapa ada sikap yang nggak biasanya aku lakukan dan tiba-tiba saja itu aku lakukan. aku jadi bertanya-tanya, "ada apa denganku???"
yach,,, kayaknya aku lagi tempra menta nih,, tapi ini aku lakuin bukan hanya ke dia kok, aku bersikap kayak gini juga ke orang lain. cuma yang aku herankan, perubahan ini terjadi begitu saja. tak ada angin , tak ada hujan dan aku tiba-tiba diam. padahal sebelumnya, aku bukan hanya temenan tapi aku udah anggep dia seperti saudaraku sendiri.
akhirnya tadi sore, aku putusin tuk mengirim sms ke dia, "kayaknya, aku ngrasa ada yang beda nih, ada apa ya??" tapi,,,, sebenarnya sih pertanyaan ini lebih pantas jika ditujukan ke aku, kan aku yang lagi nggak bener, bukan dia. jujur aja, aku ingin banget bikin kebekuan ini mencair. ini nggak boleh terjadi terus-terusan. aku harus memulainya. dan tak lama kemudian, ada jawaban darinya, "nggak apa-apa mbak, emang kenapa?". membaca sms-nya aku hanya tersenyum sinis, aku tahu itu nggak bener. dari dulu, aku selalu percaya dengan yang namanya insting, "nggak mungkin aku kepikiran orang, jika bukan karena dia juga memikirkanku" cie.... dengan kepura-puraan, aku mencoba meyakinkan diriku bahwa memang tidak sedang terjadi apa-apa antara kita, hanya aku saja yang terlalu mendramatisir suasana. dan kuputuskan untuk membalasnya, ku ketik satu kalimat pendek "not at all, everything is ok!" kemudian ku kirimkan ini ke dia. ketika itu, aku sedang berada di kampus bersama temenku vale, hingga kami putuskan untuk kembali ke asrama.
Dalam perjalanan pulang, pikiranku bertambah runyam. aku sedih, bingung. ingin rasanya menertawakan diriku sendiri tapi,,,,,,,,,,,,,,. "alaaaa.... sudahlah, paling-paling ni hanya perasaanku saja". ku coba menghibur diriku dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya mebuatku ragu.
setelah sampai di kamar, jajang menelvonku. sebenarnya, aku nggak ingin mengangkat telponnya. aku takut dia jadi kena pelampiasan BT-ku dan itu benar-benar terjadi. aku menjawab pertanyaanya asal-asalan banget, hingga dia bertanya, "kamu kenapa jang??? kamu BT? ato ada masalah? sakit?, nggak biasanya kamu gini..." mendengar pertanyaannya, ingin rasanya aku melampiaskan semua unek2ku, tapi aku masih berpikir, penting nggak sih ini buatnya. paling2 tar dia juga bakal nertawain aku. dalam hati aku hanya berbisik, "sory jang, ini nggak ada hubungannya denganmu. suatu saat kamu akan tahu apa yang terjadi denganku lewat tulisan ini"
Pas pukul 20:33:30, ada sms yang panjang karakternya sampai 3 halaman. aku sangat terkejut membaca isinya, mungkin inilah saatnya mencairkan es yang sudah sekian hari membeku, aku baca kata per kata berulang-ulang, "ass, sebelumnya aku minta maaf buanget ke antum. jujur beberapa hari ini, aku ngrasa ada yang beda dari antum, Q takut ada yang salah dari aku, baik itu dari sifatku atau omonganku. tapi antum harus tau aku temenan ma antum lillahi ta'ala, nggak lebih dari itu. maafin aku ya mbak coz dengan sifat antum yang kayak gitu aku jadi bingung, aku nggak konsen yang mau ngapa-ngapain, mungkin antum da capek ngliat aku kayak gini. InsyaAllah, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menempatkanku sesuai dengan posisinya, tapi antum harus janji untuk jadi antum yang dulu selalu ceria, syukron atas kebaikan antum ke aku, GOOD LUCK Di UAS"
setelah membacanya, aku langsung menelvonnya, walaupun nggak banyak yang kita bicarakan tapi aku seneng sudah ngobrol dengannya. dan pembicaraan ini aku tutup dengan membalas smsnya, "kayaknya, Q yang lebih pantas minta maaf, kan aku yang tiba-tiba diem, iya g? ^_^ ternyata Q bukan hanya bukan sekedar nggak dewasa tapi juga kekanak-kanakan, tapi aku seneng banget, kayaknya ada yang udah mulai dewasa nih.... ^_^. tenang aja, ni nggak ada hubungannya ma anti. seperti yang udah Q bilang, Q kayak gini coz emang lagi suka salah ekspresi aja... Sory yo..!!!"
Ternyata,, memang bener, semuanya bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik. dari apa yang sudah terjadi ini, aku bisa mengambil banyak pelajaran. ternyata, kita bukan hanya harus selalu ingin dimengerti tapi kita juga harus berusaha mengerti walaupun ini aku lakukan bukan karena muncul dari hati, tapi sekedar salah ekspresi. ceria dong bij,,,, ^_^

Tidak ada komentar: